Yang Perlu Dipahami, ini Perbedaaan Kebijakan Fiskal dan Monter

Jakarta, 2 November 2025 – Kebijakan fiskal yang dikelola oleh pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dan mengurangi tingkat kemiskinan. Kebijakan moneter yang dikelola oleh bank sentral bertujuan mengendalikan inflasi, mempertahankan suku bunga jangka panjang, dan mencapai ketenagakerjaan maksimal.

Dalam khazanah perekonomian sering kita mendengar istilah kebijakan fiskal dan moneter. Kedua kebijakan tersebut diambil untuk meningkatkan perekenomian suatu negara, yang berujung pada kemakmuran dan kesejaheraan rakyat.

Apa perbedaan antara kebijakan fiskal dan moneter, siapa yang berwenang menjalankan kebijakan tersebut, dan adakah tujuan spesifik yang ingin dikejar dari masing-masing kebijakan tersebut.

Kebijakan moneter adalah seperangkat alat yang digunakan oleh bank sentral suatu negara untuk mengendalikan jumlah uang beredar secara keseluruhan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini melibatkan strategi seperti penyesuaian suku bunga dan perubahan persyaratan cadangan bank.

Kebijakan fiskal mengacu pada kebijakan pajak dan pengeluaran pemerintah nasional. Di AS, keputusan kebijakan fiskal ditentukan oleh Kongres dan Pemerintah, sementara The Fed (Bank Sentral Federal AS) tidak berperan dalam menentukan kebijakan fiskal.

Di Amerika Serikat, The Fed menerapkan kebijakan moneter untuk memenuhi mandat ganda dari Kongres: mencapai lapangan kerja maksimum sekaligus menjaga inflasi tetap terkendali.

Secara umum kebijakan fiskal yang dikelola oleh pemerintah bertujuan menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dan mengurangi tingkat kemiskinan. Adapun kebijakan moneter yang dikelola oleh bank sentral bertujuan mengendalikan inflasi, mempertahankan suku bunga jangka panjang, dan mencapai ketenagakerjaan maksimal (full employment).

Cara Kerja Kebijakan Fiskal dan Monter

Kerja kebijakan fiskal yaitu dengan cara mendorong atau mengendalikan keseluruhan permintaan barang dan jasa dalam perekonomian dengan menggunakan dua instrumen: tarif pajak dan pengeluaran pemerintah.

Di sisi lain, kebijakan moneter dilakukan dengan cara mempengaruhi biaya pinjaman (cost of fund) dan pengeluaran individu dan bisnis melalui penetapan suku bunga.

Contoh penerapan kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia

Di Indonesia kebijakan fiskal ditentukan oleh pemerintah melalui menteri keuangan, sedangkan kebijakan moneter dikendalikan oleh Bank Indonesia. Fokus kebijakan kedua juga berbeda, kebijakan fiskal pada anggaran pemerintah (APBN) dan pajak, sedangkan kebijakan moneter pada pengaturan uang beredar dan suku bunga. Kebijakan moneter dapat berfokus pada peningkatan suku bunga, sedangkan kebijakan fiskal pada anggaran pemerintah dan pajak.

Contoh Kebijakan Fiskal

  • Pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan gas untuk memastikan mobilitas dan transaksi ekonomi tidak terhambat.
  • Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk barang-barang tertentu, utamanya sembako dan obat-obatan.
  • Tax amnesty berupa pengurangan atau pembebasan pajak bagi warga negara yang melaporkan seluruh kekayaannya pada kurun waktu tertentu.
  • Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil

Contoh Kebijakan Moneter

  • Pemberian kredit langsung kepada sektor industri atau proyek dengan kebutuhan mendesak agar dapat meningkatkan jumlah peredaran uang.
  • Bantuan overdraft yang merupakan pinjaman jangka pendek dengan suku bunga tinggi.
  • Penerbitan surat utang negara untuk mendapatkan dana dari masyarakat ketika peredaran uang mengalami penurunan.
  • Intervensi rupiah yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia guna mendukung operasi pasar terbuka dengan metode pinjam meminjam secara langsung dalam periode 7 hari secara langsung di Pasar Uang Antara Bank.

Dari berbagai sumber