Electricity Connect 2025 Ungkap Peluang dan Tantangan EBT
Jakarta, 16 November 2025 – Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) kembali menjadi sorotan nasional dalam ajang Electricity Connect 2025. Forum kolaborasi global yang diinisiasi Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) ini menegaskan komitmen percepatan transisi energi sekaligus memperkuat kedaulatan energi Indonesia.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar, menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan peta jalan peningkatan bauran EBT secara bertahap. Saat ini porsi EBT dalam pembangkitan baru 14,4%, namun pemerintah memasang target 21% pada 2030, 41% pada 2040, hingga 74% di tahun 2060.
“Transisi energi bukan hanya soal memenuhi target emisi, tetapi soal memastikan masa depan energi nasional tetap berdaulat dan berkelanjutan,” tegas Wanhar dalam konferensi pers peluncuran Electricity Connect 2025 di Jakarta, Jumat (14/11)
Baca juga: PGE Bukukan Pendapatan US$318,86 Juta hingga 30 September 2025
Potensi besar juga ditegaskan oleh PLN. Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar, menyebut Indonesia memiliki lebih dari 3.000 GW potensi EBT, namun yang dimanfaatkan baru 0,2%.
“Seandainya hanya 10% saja yang berhasil kita optimalkan, Indonesia sudah punya sistem energi yang sangat kuat. Tantangannya sekarang adalah memastikan energi ini bisa tersalurkan ke pusat beban listrik,” jelasnya.
Kendala Pemanfaatan EBT
Salah satu kendala utama pemanfaatan EBT adalah jarak sumber energi yang banyak berada di luar Jawa. Karena itu, pemerintah menargetkan pembangunan jaringan transmisi 48.000 kilometer sirkuit serta super grid antar pulau dalam RUPTL 2025–2034.
Sekjen MKI sekaligus Ketua Panitia Electricity Connect 2025, Arsyadany G. Akmalaputri menegaskan, penguatan ekosistem EBT adalah syarat mutlak untuk ketahanan energi.
Baca juga: 25 Tahun Plasmacluster: Udara Bersih Hak Semua Orang
“Ketahanan energi tak hanya soal kecukupan pasokan, tapi soal keandalan distribusi, pemerataan akses listrik, dan keberlanjutan lingkungan. Electricity Connect 2025 menjadi ruang kolaborasi nyata untuk mewujudkan itu,” ujarnya. Electricity Connect 2025 akan digelar pada 19–21 November 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Lebih dari 100 peserta pameran dari perusahaan energi, lembaga riset, pemerintah, hingga komunitas energi berkelanjutan dijadwalkan hadir.
