Laba Bersih Rumah Sakit ini Meroket 950%, Apa Resepnya?

Jakarta, 26 November 2025 – Pada Kuartal III 2025, PT Bundamedik Tbk (BMHS – Bundamedik Healthcare System) membukukan pendapatan Rp397 miliar atau tumbuh 5% secara kuartalan (QoQ). 

Laba bersih melonjak signifikan sebesar 950% QoQ menjadi Rp13,6 miliar. Margin EBITDA juga menguat dari 13% di Kuartal II menjadi 17% di Kuartal III 2025. Ekosistem BMHS—mulai dari RS Bunda Group, Morula IVF Indonesia, hingga Diagnos. Demikian informasi yang terungkap dalam Public Expose Tahunan BMHS 

Kinerja tersebut mencerminkan efektivitas strategi pemaksimalan aset dan pendalaman layanan kompleks. BMHS menargetkan penambahan kapasitas tempat tidur rumah sakit dari 600 menjadi 1.000 unit pada 2026–2027, terutama melalui optimalisasi lima rumah sakit dalam jaringan RS Bunda Group.

Baca juga: NAEOTOM Alpha.Pro: Era Baru Teknologi CT Scan di Indonesia

Fokus pada Layanan Kompleks dan Inovasi Bedah Robotik

BMHS memperkuat kapasitas layanan kesehatan berkompleksitas tinggi, termasuk layanan transplantasi ginjal dan bedah robotik. Pada Agustus 2025, RSU Bunda Jakarta menjadi rumah sakit pertama di Asia Tenggara yang menjalankan prosedur robotic skin sparing mastectomy—pengangkatan jaringan kanker payudara dengan tetap mempertahankan estetika anatomi. 

Sebagai pionir bedah robotik di Indonesia sejak 2012, BMHS telah melakukan lebih dari 800 prosedur yang melibatkan spesialis multidisiplin seperti obgyn, urologi, onkologi, THT, dan bedah digestif.

Centers of Excellence (CoE) Ibu dan Anak juga semakin diperkuat. Dengan melibatkan 193 dokter spesialis dan subspesialis di jaringan RS Bunda Group, kontribusi CoE meningkat menjadi 51% dari total pendapatan rumah sakit, naik dari 48% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada 17 November lalu, bertepatan dengan World Prematurity Day, RSIA Bunda Jakarta meresmikan perluasan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dengan kapasitas lebih besar, teknologi lebih komprehensif, serta peningkatan jumlah inkubator dan dokter subspesialis neonatologi. 

Dengan 31 tempat tidur dan kemampuan melayani 250–300 bayi berisiko tinggi per tahun, NICU ini didukung program Family Integrated Care (FICare) dan fasilitas yang memadai untuk Perawatan Metode Kanguru (PMK), memberikan kenyamanan bagi orang tua dalam perawatan bayi prematur.

President Director PT Bundamedik Tbk, Agus Heru Darjono, mengungkapkan bahwa strategi investasi yang dijalankan sejak awal tahun mulai menunjukkan hasil nyata. 

Baca juga: Primaya Hospital Gemilang di Ajang Best Managed Companies 2025

“Pertumbuhan profitabilitas Kuartal III 2025 tercatat solid. Layanan berkompleksitas tinggi menjadi keunggulan kompetitif BMHS dan berkontribusi pada peningkatan margin,” tutur Agus.

Dengan memaksimalkan utilisasi aset, memperdalam subspesialisasi ibu dan anak, serta menghadirkan inovasi seperti bedah robotik, kami optimistis menutup 2025 dengan pertumbuhan berkelanjutan,” imbuh Agus.

Agus juge menegaskan, kinerja Kuartal III menunjukkan hasil dari penguatan fundamental dan sinergi ekosistem BMHS. 

“Momentum ini menjadi dasar kokoh bagi BMHS untuk terus memperluas kapasitas, meningkatkan kualitas layanan kompleks, serta memastikan pertumbuhan berkesinambungan,” tutup Agus.