SHV Lakukan Ekspor Perdana Rempah Maluku ke Vietnam
Ambon, 28 November 2025 — PT Sinar Hijau Ventures (SHV) melepas ekspor perdana sekitar tujuh ton pala, fuli, dan cengkih dari Kabupaten Seram Bagian Barat ke Vietnam. Pengiriman ini menjadi tonggak penting penguatan rantai pasok rempah Maluku sekaligus membuka akses pasar internasional bagi kelompok perhutanan sosial.
Hasil panen dari Kelompok Tani Hutan (KTH), Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD), dan petani binaan SHV menunjukkan peningkatan mutu panen dan pascapanen dalam dua tahun terakhir, sehingga memenuhi standar pembeli global.
CEO SHV, Dessi Yuliana, menyebut ekspor ini sebagai bukti kuatnya kapasitas petani lokal. “Pendampingan panen dan pascapanen membuat kualitas rempah naik signifikan. Ekspor perdana ini memberi ruang lebih besar bagi petani untuk terhubung langsung ke pasar internasional dan meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya.
Baca juga: IKEA Indonesia Perluas Akses Produk Indonesia ke Pasar Global
Kepala Balai Perhutanan Sosial Ambon, Ojom Somantri, menambahkan bahwa praktik panen berkelanjutan menjaga kualitas sekaligus kelestarian hutan. Sementara itu, Kepala UPTD KPH Seram Bagian Barat, Fence Purimahua, menilai ekspor ini sebagai hasil kerja kolektif yang membuka jalan untuk volume lebih besar di masa depan.
Sejak 2023, SHV—sebagai social enterprise—bekerja bersama petani kecil di Maluku melalui pelatihan panen, perbaikan pascapanen, penyediaan peralatan, serta penerapan standar mutu. Inisiatif Rimbawan Market, hasil kolaborasi SHV dengan Yayasan Solidaridad, UN Environment Programme (UNEP), Pemerintah Kanada, dan dinas kehutanan setempat, turut mendorong akses pasar yang lebih adil bagi petani. Program ini juga membuka peluang ekonomi lebih besar bagi perempuan lokal untuk ikut terlibat dalam rantai pasok rempah.
Baca juga: Dengan Jahe Merah Indonesia Siap Jadi Pemimpin Global Obat Herbal Modern
UNEP melalui Project Manager TLGF, Riska Efriyanti, menilai pendekatan SHV sebagai model usaha hijau yang menyeimbangkan profit, pelestarian hutan, dan kesejahteraan petani. Keberhasilan ekspor perdana ini menegaskan bahwa produk rempah dari perhutanan sosial siap bersaing di pasar premium regional.
SHV menegaskan komitmennya pada pilar ESG, mulai dari pemberdayaan petani, perlindungan hutan, hingga tata kelola yang transparan. Upaya ini membangun fondasi rantai pasok berkelanjutan sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan investor atau mitra yang ingin memperkuat ekonomi rempah Maluku.
