Ikeu Cermin Ketangguhan UMKM Perempuan Indonesia
Kabupaten Garut, 28 November 2025 — Dari sebuah rumah sederhana di Garut, Septiana Ike Puspitasari — atau akrab disapa Ikeu — membangun model usaha yang bukan hanya menghidupi keluarganya, tetapi juga menggerakkan perubahan lingkungan di sekitarnya.
Berawal dari keterbatasan modal, Ikeu memulai usaha melalui aplikasi Mitra Bukalapak untuk menjual produk digital seperti pulsa, paket data, dan token listrik. Namun inovasi terbesarnya justru lahir dari persoalan sehari-hari: sampah yang menumpuk dan tetangga yang sering kekurangan uang tunai.
Baca juga: Grab Luncurkan Eatfluencer untuk Perkuat Komunitas Kuliner Grab Discover
Ikeu lalu menciptakan sistem barter sampah anorganik — botol plastik, kardus, kertas — sebagai alat tukar pembelian produk digital maupun kebutuhan pokok. Sampah yang dikumpulkan tetangga ia pilah, bersihkan, lalu dijual ke pengepul. Hasilnya dikonversi menjadi saldo transaksi di aplikasi Mitra Bukalapak.
Bagi warga sekitar, pendekatan itu mengubah sampah dari beban menjadi aset. “Kalau tetangga tidak punya uang, mereka bawa barang bekas. Yang penting halal, dan semua bisa terbantu,” ujar Ikeu.
Keberanian berinovasi itu tumbuh dari dua ruang belajar: program pelatihan Sinau Hero dari Mitra Bukalapak, yang mengajarkan dasar pengelolaan sampah, serta komunitas Juwara yang membekalinya dengan strategi usaha, pencatatan keuangan, hingga pelayanan pelanggan.
Baca juga: Jangan Buang Sembarangan! TIKI Ajak Konsumen Kelola Resi dan Kemasan Paket
Kombinasi keduanya membangun kepercayaan diri Ikeu untuk menjalankan usaha yang berkelanjutan — mengurangi sampah, membersihkan lingkungan, dan tetap menjaga aktivitas ekonomi masyarakat. Di daerah yang jauh dari akses warung, sistem barter sampah ini bahkan menjadi solusi yang sangat relevan bagi warga.
Ketekunan Ikeu juga membawanya meraih Juara 2 PUJAAN Vol. 4 dan mendapatkan modal usaha Rp15 juta. Bagi Ikeu, penghargaan ini bukan semata tentang prestasi, tetapi tentang membuktikan bahwa perempuan dengan keterbatasan bisa berkembang ketika mendapat akses, ruang, dan dukungan. “Usaha itu bukan hanya soal untung, tapi soal tumbuh bersama,” katanya.
Dari kampungnya yang kecil, Ikeu menjelma menjadi simbol ketangguhan UMKM perempuan yang mandiri, berdampak, dan menjadi katalisator perubahan menuju lingkungan yang lebih bersih dan kehidupan yang lebih inklusif.
