Mayoritas Perusahaan di Indonesia Belum Siap Adopsi AI
Jakarta, 3 Desember 2025 — AI makin jadi topik panas dalam transformasi digital, tapi realitanya belum semua perusahaan siap benar. Data Cisco AI Readiness Index 2025 menunjukkan hanya 19% perusahaan di Indonesia yang benar-benar siap mengadopsi AI. Artinya, 81% lainnya masih terseok karena fondasi teknologinya belum cukup kuat untuk menopang implementasi AI yang efektif.
Kesenjangan ini menegaskan bahwa ambisi tidak selalu sejalan dengan kesiapan. Banyak perusahaan ingin memaksimalkan AI untuk produktivitas, efisiensi, dan inovasi layanan. Namun AI bukan “plug and play”. Ada prasyarat dasar yang harus dibereskan dulu: kualitas data, infrastruktur jaringan, keamanan siber, hingga SDM yang kompeten untuk mengoperasikan teknologi tersebut.
Baca juga: Menulis di Antara Napas Manusia dan AI
Hambatannya pun cukup konsisten di hampir semua industry seperti infrastruktur yang belum matang, sistem data yang tidak terkelola, kurangnya tenaga ahli, serta investasi keamanan yang belum proporsional dengan kebutuhan.
Direktur PT Nusa Network Prakarsa, Edward, mengatakan banyak perusahaan ingin masuk ke ranah AI karena tren, bukan karena kesiapan.
“Sebagian besar perusahaan ingin masuk ke AI, tetapi ekosistem dasarnya belum siap. Infrastruktur jaringan belum terintegrasi, data tersebar di banyak sistem, dan standar keamanannya belum mendukung automasi berbasis AI. Kalau fondasi ini tidak diperkuat terlebih dahulu, penerapan AI justru bisa membawa risiko baru,” ujarnya.
Edward menegaskan, bahwa perusahaan harus membangun kesiapan dari bawah. Berbagai persiapan yang harus dilakukan mencakup memperkuat perangkat keras, menata arsitektur jaringan, mengoptimalkan keamanan, serta memastikan tata kelola data berjalan konsisten. Tanpa data yang terintegrasi, real time, dan akurat, output AI hampir pasti jauh dari optimal—dan kondisi ini masih jadi masalah umum di banyak organisasi di Indonesia.
Sebagai system integrator di Indonesia, Nusa Network Prakarsa menawarkan solusi end-to-end mulai dari security infrastructure, managed services, IoT solution, hingga pembangunan data center dan network infrastructure. Seluruh layanan dirancang untuk membangun fondasi teknologi yang kokoh agar perusahaan siap menghadapi percepatan transformasi digital.
Baca juga: Transformasi HR di Era AI: DataOn Dorong Organisasi Lebih Human dan Adaptif
Dengan pendekatan yang berfokus pada arsitektur yang tepat, implementasi yang mulus, serta pemeliharaan jangka panjang, Nusa Network Prakarsa membantu perusahaan menyiapkan ekosistem teknologi yang matang sebelum melangkah ke solusi AI.
