Allianz Syariah perkenalkan lima pilar Maqasid Syariah
Jakarta, 6 November 2025 — Dua tahun sejak berdiri sebagai entitas mandiri, Allianz Life Syariah Indonesia mencoba mengembalikan makna asuransi syariah ke tujuan awalnya yaitu melindungi dengan niat baik.
Seiring dinamika kehidupan modern yang menuntut inovasi, adaptasi cepat, dan teknologi, penerapan prinsip syariat pada asuransi syariah perlu didampingi dengan panduan yang lebih menyeluruh untuk memperkuat basis prinsip ta’awun (tolong-menolong) dengan tujuan saling melindungi dan berbagi kebaikan penuh keyakinan.
Melalui penerapan nilai Maqasid Syariah, perusahaan ini ingin menghidupkan kembali ruh perlindungan yang tidak hanya menyoal halal dan haram, tetapi juga keberkahan dan manfaat sosial.
“Dengan Maqasid Syariah sebagai kompas perlindungan, kami ingin melangkah lebih jauh dari sekadar kepatuhan. Prinsip ini menjadi dasar kami dalam menghadirkan solusi yang bermanfaat secara finansial, spiritual, dan sosial,” ujar Elmie A. Najas, Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia.
Lebih dari Sekadar Label Syariah
Dalam industri yang kian digital dan kompetitif, wacana “syariah” sering kali berhenti pada label. Allianz Syariah mencoba memaknai ulang hal itu melalui kerangka Maqasid Syariah—lima tujuan utama hukum Islam yang menekankan pada perlindungan keyakinan, jiwa, akal, keturunan, dan harta.
Prinsip ini diterjemahkan dalam berbagai inisiatif, mulai dari perlindungan jiwa dan kesehatan, edukasi keuangan syariah, hingga pengelolaan investasi yang berfokus pada dampak sosial dan keberlanjutan. Tujuannya sederhana, agar setiap aspek layanan membawa kebaikan yang nyata, bukan hanya mematuhi aturan.
“Maqasid Syariah menjadi kompas yang membantu kami menjaga keseimbangan antara etika, manfaat, dan inovasi,” kata Elmie.
H. Adiwarman A. Karim, Wakil Ketua Badan Pelaksana Harian DSN–MUI, memberikan apresiasi atas langkah Allianz Syariah dalam menjadikan Maqasid Syariah sebagai pembeda dari strategi bisnis konvensional, sehingga dapat memberikan nilai tambah pada proposisi asuransi syariah di industri asuransi jiwa..
“Syariah bukan sekadar soal hukum, tapi tentang bagaimana prinsip itu membawa manfaat bagi kehidupan,” ujarnya. “Allianz Syariah mencoba menunjukkan bahwa nilai syariah dapat dihidupkan dalam konteks bisnis modern tanpa kehilangan maknanya.”
Sementara bagi masyarakat, nilai-nilai itu justru terasa dekat dengan keseharian. Publik figur dan nasabah Allianz Syariah, Zaskia Adya Mecca, menilai prinsip Maqasid Syariah tidak hanya relevan di dunia keuangan.
“Saat menjaga keluarga, mengatur keuangan, atau memastikan anak tumbuh dengan baik—itu semua bagian dari menjaga jiwa, harta, dan keturunan,” ujarnya.
Selama dua tahun perjalanannya, Allianz Syariah memperluas akses perlindungan berbasis syariah dan memperkuat literasi keuangan di berbagai lapisan masyarakat. Namun di luar capaian itu, langkah ini juga menjadi refleksi bagaimana nilai-nilai spiritual bisa diintegrasikan ke dalam produk finansial modern tanpa kehilangan maknanya.
Elmie menutup dengan satu kalimat yang mencerminkan arah baru itu, “Keberkahan datang dari niat untuk memberi manfaat. Dan bagi kami, perlindungan adalah bagian dari ibadah.”
