IBM Perkenalkan Prosesor Kuantum dan Terobosan Algoritma Baru 

Jakarta, 26 November 2025 – Komputasi klasik telah menjadi fondasi perkembangan teknologi selama puluhan tahun, mulai dari pemetaan genom, prediksi cuaca, hingga kecerdasan buatan. 

Namun berbagai tantangan modern—mulai dari simulasi material baru, analisis kimia kompleks, hingga optimalisasi logistik skala besar—masih berada di luar kemampuan komputer klasik. Untuk itu, dunia membutuhkan pendekatan baru komputasi yang bekerja seperti alam, yaitu komputer kuantum.

Komputasi kuantum memanfaatkan mekanika kuantum untuk memproses informasi dalam ruang multidimensi yang jauh lebih luas dibanding komputer klasik. 

Baca juga: VIDA Hadirkan Teknologi Autentikasi Wajah Berbasis AI untuk Cegah Penipuan Digital

Tidak lagi terbatas pada 0 dan 1, komputer kuantum membuka ruang kemungkinan yang eksponensial, memungkinkan eksplorasi solusi untuk masalah yang sebelumnya tidak terjangkau.

Perjalanan panjang IBM dalam dunia kuantum dimulai sejak pengembangan teori pada 1970-an hingga menghadirkan komputer kuantum daring pertama pada 2016. 

Pada 2023, ilmuwan IBM dan UC Berkeley mendemonstrasikan “quantum utility” untuk membuktikan bahwa komputer kuantum dapat menyelesaikan masalah pada skala yang tidak bisa ditangani simulasi brute force komputer klasik.

Saat ini, lebih dari 300 anggota IBM Quantum Network terus memaksimalkan pemanfaatan teknologi ini untuk riset material, kesehatan, hingga pengurangan quantum noise. IBM memprediksi quantum advantage pertama akan hadir pada 2026.

Langkah Menuju Komputasi Fault-Tolerant 2029

Dampak kuantum bukanlah titik akhir. IBM memproyeksikan pencapaian besar pada 2029 melalui IBM Quantum Starling—komputer kuantum fault-tolerant pertama berskala besar yang mampu menjalankan 100 juta gerbang kuantum pada 200 logical qubit. Kapabilitas ini diyakini akan meningkatkan efisiensi riset kimia, pengembangan obat, material, dan optimalisasi sistem secara signifikan.

Awal bulan ini, IBM mengumumkan kemajuan fundamental dalam perjalanannya untuk menghadirkan dampak dari kuantum pada akhir 2026 dan komputasi kuantum fault-tolerant pada 2029.

Baca juga: ICS Compute Hadirkan Agentic AI, Entrepreneur Bisa Punya Karyawan hingga CEO AI

Berikut beberapa pencapaiannya:

– IBM Quantum Nighthawk: prosesor kuantum baru yang dirancang untuk mendorong quantum advantage dengan sirkuit 30% lebih kompleks.

– Hasil eksperimen IBM bersama mitra seperti Algorithmiq dan Flatiron Institute yang turut membangun quantum advantage tracker berbasis komunitas terbuka.

– Perangkat lunak kuantum baru yang meningkatkan akurasi sirkuit hingga 24% dan memangkas biaya memperoleh hasil akurat lebih dari 100x lipat.

– IBM Quantum Loon: prosesor yang menampilkan seluruh elemen perangkat keras yang dibutuhkan untuk komputasi kuantum fault-tolerant.

– Terobosan dalam quantum error correction dengan decoding 10x lebih cepat dibanding pendekatan terbaik saat ini—dicapai setahun lebih cepat dari rencana.

– Peralihan proses fabrikasi ke wafer 300 mm yang menggandakan kecepatan pengembangan chip kuantum dan meningkatkan kompleksitas hingga 10 kali lipat.