Lazada Kucurkan Investasi Rp400 miliar untuk Festival Belanja 11.11
Jakarta, 6 November 2025 – Festival belanja 11.11 bukan lagi sekadar ajang berburu diskon. Tahun ini, Lazada menegaskan arah barunya dengan menggelontorkan investasi lebih dari US$25 juta (sekitar Rp400 miliar) di Asia Tenggara. Investasi ini difokuskan pada penguatan brand di LazMall, pemberdayaan kreator digital, dan peningkatan pengalaman pelanggan.
Menurut Carlos Barrera, CEO Lazada Indonesia, langkah ini tidak hanya soal potongan harga besar-besaran, tapi juga strategi jangka panjang untuk memperkuat ekosistem digital di Indonesia.
“Kami tidak hanya ingin mendorong transaksi, tetapi juga memperdalam kolaborasi dengan brand dan kreator. 11.11 tahun ini kami rancang sebagai festival belanja yang cerdas,” ujarnya.
Puncak festival bertajuk “Lazada 11.11 Diskon Terbesar Tahun Ini” akan dimulai pada 10 November pukul 20.00 WIB hingga 13 November 2025, di mana pelanggan Indonesia bisa menikmati beragam penawaran — mulai dari diskon hingga 95%, voucher Rp1,1 juta, hingga 100% gratis ongkir tanpa minimum pembelian.
Gandeng YouTube Shopping
Menariknya, Lazada juga memperkuat inisiatif creator commerce lewat kemitraan strategis dengan YouTube Shopping.
Kolaborasi ini memungkinkan para kreator untuk menyematkan (tag) produk Lazada langsung di dalam video mereka, memudahkan penonton berbelanja hanya dengan beberapa ketukan.
Kreator yang berpartisipasi akan mendapat komisi ganda selama periode 11.11, baik dari promosi produk sendiri maupun dari brand lain yang mereka pilih. Langkah ini mempertegas pergeseran arah e-commerce dari sekadar transaksi menjadi kolaborasi lintas ekosistem antara platform, brand, dan kreator.
Asisten Belanja AI Lazzie
Selain memanjakan pelanggan dengan promo besar, Lazada juga memperkenalkan pengalaman belanja yang lebih cerdas melalui AI Lazzie, asisten belanja berbasis kecerdasan buatan yang bisa diakses lewat fitur “Pesan+” di aplikasi Lazada.
Lewat perintah kode rahasia “SmartStack”, pelanggan bisa menggabungkan berbagai promo — mulai dari LazRewards hingga Voucher Penjual — untuk mengoptimalkan penghematan.
Semua ini menunjukkan bagaimana teknologi AI kini bukan hanya alat bantu, tapi menjadi bagian dari strategi nilai tambah di industri e-commerce.
“Kami ingin membangun pengalaman belanja yang personal, efisien, dan relevan — bukan sekadar murah,” tambah Carlos.
Festival 11.11 selalu menjadi barometer pergeseran perilaku digital di Asia Tenggara.
Jika dulu e-commerce identik dengan harga miring, kini ia berkembang menjadi arena kolaborasi antara brand, kreator, dan teknologi.
Investasi Lazada tahun ini bisa dibaca sebagai tanda, bahwa ekonomi digital bukan lagi sekadar soal transaksi, tapi tentang membangun hubungan dan ekosistem yang berkelanjutan.
