Literasi Keuangan Harusnya Hilangkan Kesan Elitis
Oxford, 14 November 2025 – Edukasi keuangan terus berkembang, tetapi bagi banyak orang, akses untuk memahaminya justru terasa makin sulit. Dalam diskusi terbaru seri “Apa yang Sebenarnya Dilakukan Ekonom”, CEO EBC Financial Group (UK) Ltd David Barrett dan Profesor Ekonomi Oxford Michael McMahon mengangkat isu yang jarang dibahas: mengapa pendidikan keuangan kini semakin berjarak dari masyarakat umum.
Menurut Barrett, tren edukasi finansial sejak krisis 2008 cenderung bergerak ke arah yang tidak diharapkan. Informasi kian teknis, pendekatannya makin akademis, dan hasilnya: orang awam merasa topik ini bukan untuk mereka.
“Pendidikan keuangan sekarang membuat orang merasa terputus,” ujar Barrett. “Setelah 2008, ia menjadi lebih elitis dan kurang bisa diakses pemula.”
EBC menilai kondisi ini sebagai alarm penting. Perusahaan pun memperluas program edukasinya secara global, termasuk lebih dari 1.000 webinar per kuartal dalam berbagai bahasa, konten edukasi di kampus, hingga materi pembelajaran pasar melalui podcast Pulse 360º.
Baca juga:BCA dan Nicholas Saputra Ajak Mahasiswa Siapkan Diri Hadapi Tantangan Zaman
Publik Bisa Memahami Konsep Kompleks — Asal Dijelaskan dengan Benar
Prof. Michael McMahon menambahkan, bahwa masyarakat sebenarnya jauh lebih mampu memahami ekonomi dibanding yang diperkirakan banyak pihak. Tantangannya bukan pada kapasitas publik, melainkan cara penyajiannya.
“Jika disampaikan dengan mudah diakses, orang dapat memahami konsep ekonomi yang kompleks,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya integrasi literasi keuangan dalam sistem pendidikan formal sejak dini, agar generasi muda lebih siap menghadapi dinamika ekonomi dan mampu merencanakan keuangan pribadi dengan lebih matang.
Baca juga: Allianz Syariah perkenalkan lima pilar Maqasid Syariah
Kolaborasi EBC dan Universitas Oxford bertujuan menyatukan keahlian akademik dan pengalaman praktis di industri untuk membuat literasi finansial lebih membumi. Fokusnya yaitu membekali masyarakat dengan pemahaman ekonomi yang relevan, dapat dipraktikkan, dan tidak membuat orang merasa tertinggal.
Dengan ratusan peserta dalam setiap seri diskusi dan akses konten yang terbuka, keduanya berharap dapat memperkecil jarak antara pendidikan ekonomi dan kebutuhan masyarakat di tengah kompleksitas pasar modern.
