Sasar Investor Agresif, DBS Indonesia & Mandiri Investasi Permudah Investasi Emas Lewat KPD ETF Gold BlackRock
Jakarta, 25 November 2025 — PT Bank DBS Indonesia dan PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) berkolaborasi dalam layanan referral Pengelolaan Dana Nasabah Individu (PDNI) atau Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) untuk ETF Gold BlackRock (iShares).
Sinergi dua institusi keuangan ini membuka jalan bagi masyarakat Indonesia untuk berinvestasi emas secara lebih modern, tanpa perlu repot menyimpan emas fisik.
Baca juga: Bank Muamalat Kembali Tambah Pemasok Emas Batangan
Kemitraan ini hadir saat minat terhadap aset lindung nilai terus meningkat di tengah ketidakpastian global. Potensi inflasi yang dipicu kebijakan pelonggaran fiskal dan moneter di AS membuat alokasi pada aset riil seperti emas kembali relevan. Chief Investment Officer DBS menilai diversifikasi ke emas menjadi salah satu strategi yang paling efektif menjaga ketahanan portofolio.
Tren ini juga selaras dengan laporan World Gold Council (WGC) yang menunjukkan, bahwa emas menjadi instrumen pilihan masyarakat Indonesia sepanjang 2025. Sebanyak 67 persen responden berinvestasi dalam bentuk emas, didorong kebutuhan memperkuat tabungan, dana darurat, dan perlindungan kekayaan. Temuan ini menegaskan kebutuhan akan instrumen emas yang aman, efisien, dan mudah diakses.
“Di tengah pasar yang dinamis, investor membutuhkan instrumen yang tidak hanya menjaga nilai tetapi juga mudah diakses. Emas telah terbukti menjadi stabilizer yang kuat. Kolaborasi dengan Mandiri Investasi memungkinkan kami menawarkan akses investasi emas yang lebih praktis, mendukung strategi wealth management jangka panjang,” ujar Melfrida Gultom, Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia.
KPD ETF Gold memberi alternatif baru dalam berinvestasi emas melalui eksposur langsung ke pergerakan harga emas global, transparansi harga, mekanisme praktis, biaya kompetitif, serta likuiditas yang memadai. Produk ini tampil sebagai jawaban bagi investor yang ingin memodernisasi strategi diversifikasi tanpa bergantung pada emas fisik.
Di sisi lain, Direktur Mandiri Investasi Hardiyanto Pilia menekankan, KPD ETF Gold dirancang untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan mitigasi risiko, sekaligus memanfaatkan manajemen aktif untuk menjaga kinerja portofolio. Inisiatif ini mempertegas komitmen Mandiri Investasi dalam menghadirkan inovasi produk yang selaras dengan dinamika pasar.
Baca juga: Dari Laci ke Aplikasi: Cara Baru Investasi Emas di Era Digital
Produk KPD ETF Gold Mandiri Investasi menggunakan underlying iShares Gold Trust (IAU), ETF global keluaran BlackRock yang mengikuti harga emas fisik secara akurat. Produk ini ditujukan bagi investor berprofil agresif dengan horizon menengah yang membutuhkan eksposur emas terukur dan modern.
Sebagai salah satu manajer investasi terbesar di Indonesia, Mandiri Investasi mengelola portofolio lengkap dari ETF, pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, hingga produk berbasis ESG. Dengan dukungan 43 mitra distribusi lintas bank, sekuritas, dan fintech di Indonesia dan Singapura, dana kelolaan konsolidasi Mandiri Investasi telah menembus Rp62 triliun.
Sementara Bank DBS Indonesia memiliki keunggulan dari sisi jaringan regional, kemampuan riset, dan solusi wealth management yang relevan. Melalui prinsip Live more, Bank less, DBS Indonesia menawarkan pengalaman finansial yang lebih intuitif dan tepercaya bagi nasabah dalam menghadapi dinamika pasar sekaligus menjaga pertumbuhan kekayaan jangka panjang.
