Transformasi HR di Era AI: DataOn Dorong Organisasi Lebih Human dan Adaptif
Jakarta, November 2025 | Transformasi sumber daya manusia (SDM) kini tidak lagi sekadar urusan administrasi. Dunia kerja tengah bergerak menuju era baru: era di mana teknologi dan kemanusiaan harus berjalan beriringan. Itulah pesan utama dari The 15th Annual HR Conference 2025 yang digelar oleh DataOn di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, bertema “Empowering People in a Complex Digital Future.”
Konferensi satu hari penuh ini mempertemukan ribuan profesional HR lintas industri, dari eksekutif hingga pengambil keputusan strategis. Mereka membahas bagaimana peran HR harus berevolusi di tengah disrupsi teknologi, terutama dengan kehadiran kecerdasan buatan (AI) dan big data.
Gordon Enns, CEO DataOn, menegaskan bahwa masa depan HR bukan hanya soal adopsi sistem baru, tetapi soal menyatukan insight, empowerment, dan real-time decision making ke dalam satu ekosistem digital.
“AI akan menjadi fungsi penting dalam HR ke depan. Kami fokus membantu organisasi melakukan reskilling dan mendukung karier karyawan melalui teknologi yang adaptif,” ujarnya.
Ia menambahkan, HR modern harus beralih dari sistem administratif menuju platform yang menyatukan kejelasan, kelincahan, dan kemitraan strategis—sejalan dengan visi DataOn membangun organisasi yang adaptif dan human-centered.
Dari sisi kebijakan publik, Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan penyedia teknologi untuk menciptakan ekosistem tenaga kerja yang inklusif.
“AI dan big data science menjadi kemampuan penting yang harus dikuasai generasi muda agar siap menghadapi masa depan kerja,” tegasnya.
Sementara itu, Gemini Aryanto, Group Chief People & Culture Officer Kopi Kenangan, berbagi pandangan tentang pentingnya menjaga nilai kemanusiaan dalam pertumbuhan bisnis. Melalui konsep H.O.P.E (Humanism, Openness, Proximity, Enthusiasm), ia menyoroti bagaimana budaya perusahaan yang hidup dan autentik bisa menjadi penopang utama di tengah laju digitalisasi.
Dari perspektif industri lain, Swasono Satyo, CHRO Sinar Mas Mining, menegaskan perlunya evolusi menuju adaptive intelligence, di mana teknologi AI membantu HR berpikir prediktif: melihat tren, mengidentifikasi kesenjangan keterampilan, dan memperkuat ketahanan organisasi.
Konferensi juga menghadirkan zona interaktif bertajuk “Walk Through the Employee Journey”, yang memungkinkan peserta mencoba langsung teknologi SunFish HR Mobile—mulai dari digital onboarding hingga learning & development.
Dengan pengalaman langsung dan wawasan mendalam dari para pemimpin industri, konferensi ini menegaskan. bahwa masa depan HR tidak hanya tentang mesin yang cerdas, tetapi juga tentang manusia yang berdaya.
